Jumat, 02 Maret 2012

Keburukan Menyindir

Ada orang yang bilang menasehati sesorang yang berbuat salah itu dengan cara disindir, biar yang disindir merasa dan memperbaiki kesalahannya. Menyindir biasanya dilakukan di khalayak umum. Ketika sedang berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain, disisipkan kata-kata yang menyindir seseorang dengan tujuan ada perubahan. Ada kalanya sindiran ini bermanfaat tetapi ada kalanya cuma dilakukan karena ketidak senangan pada orang yang disindir atas perbedaan kondisi antara yang menyindir dan di sindir …
Melakukan sindiran secara terus-menerus hasilnya adalah perasaan tidak enak bagi semua orang. Yang menyindir semakin tersiksa dengan kondisi orang yang disindir karena tidak ada perubahan. Sementara yang disindir lama-lama juga akan gerah pada yang menyindir dan bukannya berpikiran untuk berubah tetapi akan tertumpuk perasaan tidak senang yang makin hari makin besar. Tinggal seberapa kuat orang akan menahannya, ini tergantung pada tingkat kesabarang masing-masing orang.
Menyindir orang di muka umum juga memiliki dampak negatif lain yaitu akan menimbulkan kesan bahwa orang yang menyindir seolah sudah paling benar sendiri, sehingga juga menambah ketidak senangan orang lain. Walau bukan orang yang disindir tetapi selalu melihat orang lain selalu menyindir, maka yang terpikirkan adalah orang ini apa sudah bener banget yah, koq orang lain aja yang diurusin.

Source:

Menyindir – Apakah sebuah perbuatan bijak ? Kriteria seorang sudah dewasa

http://ahsanfile.wordpress.com/2011/10/23/menyindir-apakah-sebuah-perbuatan-bijak-kriteria-seorang-sudah-dewasa/

Sebenernya saya sendiri 100% setuju dengan tulisan diatas. sebelumnya, saat masih kelas 7. saya sendiri menggunakan 'sindiran' untuk menyadarkan orang lain. tapi itu kepada teman dunia maya, teman kenalan yang jauh jaraknya. hal ini membuat saya sendiri menjadi seseorang yang "berani berbicara di dunia maya" saja, sedangkan IRL (In Real Life) saya diam dan agak sulit bergaul, mungkin bahasa kasarnya pengecut. hingga akhirnya saya menyadarinya sendiri, ketika kerap kali mendapat masalah dengan teman IRL karena menyindirnya di virtual world. saya melakukan kesalahan besar. saya mdnyindir sahabat saya sendiri agar dia tau apa yang saya rasakan, tapi saya sadar bahwa saya menempatkannya pada tempat yang salah. saya masih menggunakan cara berpikiran saya yang lama, bahwa dengan menyindir dia akan sadar. namun kenyataannya berbeda, dia balik menyindir saya atau malah memaki saya. dari situlah saya perlahan mengubah cara berfikir.

 Masih sempat beberapa kali menyindir, namun hingga kini kebiasaan tersebut berhasil saya hilangkan. walaupun berterus terang tentang perasaan terhadap orang lain itu membutuhkan nyali yang besar, saya tetap mencoba untuk berbicara langsung, dan menahan nafsu untuk mempublikasikannya di twitter, atau jejaring sosial lainnya.

Saya sempat menemui kejadian lain. beberapa orang di lingkungan saya, menyindir langsung IRL. dengan cara berbicara tentang dia. beberapa kali saya temui mereka berkata "mending bicara langsung di depannya". tapi kalau berbicara langsung yang seperti ini, baik di depannya pun, tetap saja menurutku ini menyindir. dalam pengertianku, yang namanya berbicara langsung itu adalah face to face. saya merasa beruntung memiliki sahabat yang baik. dia selalu berkata jangan menyindir. karena dia sendiri benci orang yang menyindir.

Saya sendiri kadang suka tersinggung bila ada teman yang menyindir, entah untuk siapa. namun saya bertekad saja, "Tidak menerima sindiran" , atau bila memang benar-benar sindiran itu mencantumkan saya, saya tipe orang yang tidak ingin memperpanjang masalah. jadi bila memang saya salah, saya akan meminta maaf dan melakukan introspeksi diri. walaupun ini mungkin terkesan merendahkan diri sendiri atau membuat harga diri kita sendiri rendah. "@dailyteenwords: No matter how many times you get hurt, you'll always forgive them, some call it stupid and some call it love." itu tipeku. jadi terserah orang mau menganggap aku bodoh atau bagaimana, tapi aku menomor satukan pertemanan. persahabatan. aku sendiri akan berusaha berterus terang bila ada yang aku tidak suka. akan berusaha. walaupun aku tipe anak yang bernyali kecil kalau di singgung soal ini.

Saya sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan, intinya belum tentu semua pendapat saya ini benar. tapi saya cuma berpesan untuk remaja-remaja saat ini, bersikaplah lebih dewasa. karena belum tentu yang kita sindir itu langsung menyadari kesalahannya. bila memang nantinya terjadi pertengkaran, diri sendirilah yang akan rugi, kecuali anda berpikiran yang lain selain ini. bila ada yang kurang berkenan komentar dibuka lebar-lebar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar