Kamis, 29 Oktober 2015

I'll never forget.


Waktu terus berjalan, sudah hampir 2 bulan aku menjalani hidup sebagai seorang “Mahasiswa”, yang jujur saja, hingga sekarang waktuku masih cukup banyak kugunakan untuk melalaikan tugas-tugas, yang kemudian menyulitkanku sendiri di hari pengumpulannya. Sepertinya aku harus meluruskan diriku kembali ke jalan dimana tekad ku bulat untuk melakukan yang terbaik di Unesa, atau mungkin aku memang masih butuh waktu untuk terbiasa dengan kegiatan perkuliahan.
Yang ingin ku ungkapkan kali ini bukanlah lagi masalah “mimpi” dan sebagainya. Aku hanya merasa, semakin sedikit waktu yang bisa ku gunakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan “kawan lama”, walaupun aku tidak terkejut dengan hal ini, hanya saja, ini jauh lebih parah daripada peralihan kesibukanku seperti dari SMP ke SMA. Sebenarnya sudah bisa di tebak akan jadi seperti apa nantinya, karena pada saat ospek pertama pun, aku benar-benar sibuk, dan hampir tak sempat membuka handphone. Apabila aku sempat membukanya pun hanyalah untuk mengecek apa yang sedang terjadi, bukan untuk bercanda gurau, termenung dan memandangi semua media sosialku. Hal yang sama-pun diungkapkan teman sekelasku saat ini.
“Sudah dapat teman baru, teman lama dilupakan.”
Aku nggak pernah mau mendapatkan title seperti itu. Dari SD ke SMP, SMP ke SMA, aku tidak pernah melupakan siapa yang berada bersamaku sebelumnya. Walaupun aku memiliki banyak teman baru, aku tidak ingin lupa, dan aku akan selalu menegur sapa melalui media sosial, menanyakan kabar, bahkan bisa dibilang akulah yang paling sering mengajak berkumpul untuk melepas rindu. Tapi saat ini benar-benar berbeda. Bisa pulang dibawah jam 6 pada saat kuliah adalah hal yang paling aku legakan.  Aku bisa beristirahat, atau mengerjakan tugas-tugas, dan melakukan aktifitas dengan sedikit santai. Walaupun begitu sedikit untukku mempunyai waktu yang cukup lama untuk kuhabiskan untuk sekedar chatting, bersantai-santai dikasur dengan handphone hingga tertidur.
Jangankan Sahabat terdekatku di SD, atau SMP, sahabat terdekatku yang baru saja berpisah dengan ku beberapa bulan yang lalu (SMK) bahkan tidak mendapatkan waktu untuk berbicara banyak denganku meskipun hanya lewat chatting. Dan aku memang menyadari balasan yang ku kirim kepada mereka bukanlah balasan hangat seperti dulu, aku membalasnya singkat, aku hanya menyempatkan untuk menjawab, padahal sebenarnya aku sedang sibuk dengan tugasku, dan itu menyebabkan perasaan seperti “Aku sedang sibuk, jangan ganggu”.
Aku sedang benar-benar sibuk, dan yang mengerti kesibukanku hanyalah mereka yang berada bersamaku sekarang, yang sekarang menjadi teman dekatku, yang foto-fotonya sering ku upload di Instagram, yang mungkin terkesan pamer seperti “Ini lo, temen-temen baru ku”. Padahal kalaupun kalian, sahabat-sahabatku terdahulu, memiliki teman baru atau sahabat baru di tempat yang baru pun bukan masalah bagiku. Justru menurutku dimanapun aku berada, aku harus memiliki teman dekat, yang tak membuatku merasa sendirian, yang menginginkan kehadiranku.
Sempat terbayang di benakku, apakah di tempat kerja itu sulit untuk mendapatkan teman dekat? Meskipun aku sendiri sudah mendapatkan pengalaman berada di dunia kerja, tapi aku juga pasti mendapatkan sahabat di dunia kerja. Orang yang mau berbagi keluh kesah dan bahagia. Aku juga pernah merasakan lelah, lelah dengan tempat ku yang baru, dan belum ada yang bisa kupercaya, atau situasi kondisi yang lainnya, dan menginginkan untuk berbagi cerita kepada teman lamaku yang lebih mengerti aku, aku tau bagaimana rasanya. Tapi aku tidak bisa terus menerus seperti itu, aku pasti akan menemukan seseorang untuk mendengarkan ceritaku, meskipun orang tersebut belum 100% kupercaya, tapi aku memiliki satu pegangan dalam menentukan siapa yang akan menjadi teman baik, yaitu dia yang apabila ku bagi ceritaku akan ikut membagi ceritanya bahkan rahasianya.
Yah, bagaimanapun keadaannya aku bukan seseorang yang sempurna, pasti punya sisi yang kurang disukai oleh orang lain. Yang penting aku berjuang semampuku, tak masalah kalau harus sedikit dibenci karena terlalu sibuk, aku juga punya masalahku sendiri, aku juga harus berjuang dengan jalanku sendiri, nggak selamanya  bisa membantu orang lain, apalagi teman lamaku dengan jarak yang cukup terpisah, kecuali yang sekarang kutemui setiap hari, yang akan terus bersamaku 4 tahun kedepan ini yang pastinya akan sangat dan benar-benar mengerti apasaja yang ku lakukan selama ini, dan menjadi saksi kesuksesanku nanti.
Untuk teman-teman lamaku, tidakkah kalian berpikir bahwa akan lebih menyenangkan apabila kita terpisah lebih lama lagi, entah itu 5 tahun, ataupun 10 tahun, dan ketika bertemu nanti kita semua sudah bisa membawa uang hasil jerih payah kita sendiri dan berbagi cerita tentang kesuksesan? Aku nggak akan pernah lupa, walaupun aku senang dengan teman-teman yang baru, tapi kalian memiliki cerita tersendiri, dan sekarangpun aku sedang membangun sebuah cerita dengan teman-temanku yang baru, berjuang bersama, mendukung satu sama lain, mau tak mau aku menjadi benar-benar dekat dengan mereka, dan tak butuh waktu lama mereka juga menjadi berharga untukku.
Kuliah atau pun kerja, aku akan terus mendukung kalian, seperti kalian selalu mendukungku di saat SMK dulu. Dan akan terus seperti itu. Jadi janganlah pernah ada kata semacam “Sudah dapat teman baru, teman lama dilupakan.” Ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar